Tesis Kebijakan Industri : Perancangan Simulator Kebijakan Sebagai Media Pembelajaran

Judul Tesis : Perancangan Simulator Kebijakan Sebagai Media Pembelajaran Dampak Berkelanjutan dari Kebijakan Industri Biodiesel di Indonesia

 

A. Latar Belakang Permasalahan

Segala macam hambatan dan masalah yang muncul dari berbagai aspek mengakibatkan luasnya dampak yang bisa disebabkan oleh pengembangan industri Biodiesel di Indonesia. Banyaknya aktor dan aspek yang dipengaruhi menunjukkan betapa kompleksnya industri Biodiesel di Indonesia. Hal ini lah yang menyebabkan munculnya keragu-raguan dari pemerintah Indonesia terhadap kebijakan yang menyangkut perkembangan industri Biodiesel. Saat ini, perkembangan di industri Biodiesel di Indonesia bisa dibilang ‘stagnan’ alias tanpa perkembangan berarti. Pemerintah seolah-olah ragu untuk membuat kebijakan tertentu karena khawatir jika kebijakan tersebut kurang tepat maka dampaknya akan berskala nasional. Keragu-raguan ini muncul karena sebagai pembuat kebijakan, pemerintah tidak mempunyai sebuah media dimana mereka bisa mensimulasikan kebijakan-kebijakan yang akan mereka buat dan mengetahui seperti apa dampaknya. Oleh karena itu, perlu dibuatnya sebuah media pembelajaran bagi pemerintah untuk dapat meningkatkan pemahaman terhadap kompleksitas industri Biodiesel di Indonesia.

Salah satu media yang paling efektif digunakan sebagai alat pembelajaran adalah management flight simulator atau Simulator manajemen. Manajemen simulator merupakan media dimana pemain dapat belajar untuk mengambil tindakan dan mempelajari efek dari tindakan mereka melalui sebuah feedback mechanisms yang dibuat di dalam simulator tersebut. Simulator dibuat berdasarkan asumsi bahwa apa yang dipelajari oleh pemain di dalam simulator tersebut dapat ditransfer ke atau terjadi di dunia nyata. Tetapi transfer ini tidak berlangsung dengan segera, sehingga membuat simulator menjadi alat yang low risk dan memberikan rasa aman kepada pemainnya. Rasa aman dalam menggunakan simulator bisa menimbulkan kreatifitas dalam eksperimen sehingga membuat eksperimen menjadi lebih bervariasi. Dalam sejarahnya, simulator sudah terbukti menjadi salah satu alat yang paling efektif sebagai media eksperimen dan pembelajaran pembuatan kebijakan publik (Mayer, 2009).

 

B. Perumusan Permasalahan

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan diagram keterkaitan masalah, dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kurangnya pemahaman akan pentingnya pengaruh pembuatan kebijakan pada industri Biodiesel terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan Indonesia?

 

C. Dasar Teori

Teori Management Flight Simulator

Untuk membantu pemahaman terhadap suatu kondisi di dunia nyata, seringkali dibuat sebuah model untuk mensimulasikan kondisi tersebut. Penggunaan simulasi sebagai media pemahaman terhadap suatu kondisi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain adalah karena kemudahan visual dan rasa aman yang diberikannya. Contohnya, pada pelatihan penerbangan pesawat di beberapa akademi penerbangan seringkali menggunakan simulator penerbangan untuk melakukan simulasi penerbangan. Selain karena lebih murah, penggunaan simulator penerbangan juga lebih aman dan beresiko rendah ketimbang menggunakan simulasi asli (Saunders, 1998). Selain itu, mereka juga memberikan kesempatan pada pilot untuk menguji beberapa jalur penerbangan sebelum melakukan penerbangan sesungguhnya. Simulator juga bisa digunakan untuk melakukan uji penanganan krisis tanpa perlu melakukan atau membuat krisis yang sesungguhnya. Beberapa maskapai penerbangan di Amerika meminta para pilotnya untuk melakukan ratusan jam simulasi dengan simulator meski mereka adalah pilot yang sudah berpengalaman sekalipun. Contoh kasus di indusstri penerbangan Amerika memberikan dorongan untuk digunakannya simulator untuk keperluan lainnya.

Peran Pemerintah Dalam Ekonomi

Dalam mazhab ekonomi Keynesian, pemerintah mendapatkan peran yang lebih besar ketimbang apa yang disampaikan oleh Adam Smith dalam bukunya “Wealth of Nations”. Dalam ekonomi Keynesian, pemerintah memegang peranan penting sebagai regulator yang ikut campur tangan langsung ke dalam struktur ekonomi, dalam bentuk peraturan fiskal dan moneter, namun pemerintah juga dapat masuk dalam struktur ekonomi sebagai pemain, hal ini kita jumpai pada perusahaan perusahaan milik pemerintah.

Produksi, Energi, dan Lingkungan Hidup

Konsumsi bahan bakar fosil yang besar sesudah revolusi industri selain memberikan kepraktisan dan kenyamanan dalam kehidupan manusia, juga menyebabkan peningkatan populasi secara drastis. Sebelum revolusi industri, penduduk bumi hanya meningkat sedikit, di awal abad 18 populasi dunia menjadi sekitar 600 juta jiwa. Sesudah revolusi industri jumlah penduduk mulai meningkat dengan cepat, berdasarkan estimasi tahun 1999 sekitar 6 milyar orang mendiami bumi. Jadi, penduduk dunia dari sejak kemunculan manusia hingga abad 18 dalam waktu beberapa juta tahun hanya meningkat menjadi 600 juta orang, tetapi sesudah revolusi industri hanya dalam waktu 300 tahun bertambah menjadi 5 milyar orang. Penduduk dunia di abad 21, pada tahun 2050 akan mencapai 15 milyar (United Nations, 2009), sebagian besar pertambahan penduduk diperkirakan terjadi di negara berkembang. Akibat pertumbuhan ini antara lain terjadi kekurangan pangan dan konsumsi energi dalam jumlah besar. Konsumsi energi dunia pada tahun-tahun terakhir meningkat pesat. Hampir semua energi yang dikonsumsi adalah bahan bakar fosil berupa batubara, minyak dan gas alam, selebihnya adalah energi nuklir atau tenaga air. Sebagai akibat dari konsumsi energi yang besar ini (khususnya bahan bakar fosil), negara-negara industri maju mengalami pertumbuhan ekonomi yang besar, masyarakat menjalani kehidupan dengan makmur. Selanjutnya diperkirakan populasi akan meningkat dengan pesat, negara-negara berkembang mengejar pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidupnya, dan seiring dengan meningkatnya GDP, dibutuhkan energi dalam jumlah sangat besar (Blackburn, 2007)

 

D. Metodologi Penelitian

1. Penentuan Topik Penelitian

Topik penelitian didapatkan melalui diskusi dengan dosen pembimbing. Adapun topik penelitian ini adalah Perancangan Permainan Simulasi Sebagai Media Pembelajaran Dampak Berkelanjutan dari Pembuatan Kebijakan di Industri Biodiesel Indonesia. Pada bagian ini, ditentukan pula hasil akhir dan batasan masalah yang akan diteliti sehingga penelitian lebih terarah, terfokus dan berjalan sesuai dengan rencana

2. Pembahasan Landasan Teori

Dalam tahap ini, ditentukan landasan teori yang berhubungan dengan topik sebagai dasar dalam pelaksanaan penelitian. Landasan teori ini kemudian akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas akhir. Adapun landasan teori yang terkait adalah dasar teori manajemen simulator, dasar teori sistem dinamis, dan dasar teori pembuatan kebijakan.

3. Pengumpulan dan pengolahan data yang dibutuhkan

Pada tahap ini, penulis mencari referensi dari jurnal dan sumber lainnya, serta mempelajari model simulasi dari industri biodiesel Indonesia hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

4. Perancangan dan Pengembangan Model Simulasi

Tahap ini terbagi lagi menjadi empat langkah yaitu:

1. Tahap Konseptualisasi

Dalam tahap ini terdiri dari empat kegiatan utama yaitu:

  • Pembentukan mental model melalui causal loop diagram dan stock and flow diagram.
  • Penyusunan reference modes untuk melihat behavior over time. Adapun reference mode yang digunakan adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan jumlah populasi Indonesia pada skenario yang berbeda

2. Tahap Formulasi

Dalam tahap ini SFD yang sudah didapat diformulasikan kedalam software simulasi dan kemudian dilakukan perancangan simulator.

3. Tahap Verifikasi dan Validasi

Setelah simulator selesai dirancang, maka diadakan beberapa pengujian sebagai verifikasi dan validasi terhadap model. Pengujian yang dilakukan ada dua, yaitu behavior testing dan numerical testing.

4. Tahap Distribusi Pengetahuan

Pada tahap ini, simulator diujikan ke beberapa mahasiswa .

5. Analisa Hasil Distribusi Pengetahuan

Dalam tahap ini dilihat tingkat keberhasilan dari simulator yang telah dirancang termasuk bagaimana learning points tersampaikan pada para pemain.

6. Hasil dan Kesimpulan.

Pada tahap ini dilakukan pengambilan kesimpulan.

 

E. Kesimpulan

1. Model simulator yang digunakan pada penelitian merupakan simplifikasi dari model Biodiesel Sustainability Model (BSM) yang dikembangkan berdasarkan model Treshold 21 (T21) untuk menunjukkan dampak berkelanjutan dari penerapan industri biodiesel di Indonesia.

2. Simulator kebijakan yang dikembangkan memiliki 8 poin pembelajaran yang memperlihatkan hubungan antar sektor ekonomi, sosial, lingkungan, dan energi dari penerapan industri biodiesel di Indonesia.

3. Simulator kebijakan yang dikembangkan memiliki 3 jenis input utama, yaitu skenario dengan atau tanpa biodiesel, input variabel eksternal (kurs Rupiah, harga minyak dunia, dan laju inflasi), dan input variabel internal (kebijakan pemerintah) serta 14 indikator output yang terbagi dalam 4 sektor utama yaitu ekonomi, sosial, lingkungan, dan energi.

4. Dari tes percobaan yang dilakukan, simulator berhasil untuk mengajarkan pengguna akan poin pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini disimpulkan dengan keberhasilan responden yang berhasil mengidentifikasi minimal 8 dari 10 pertanyaan tentang poin pembelajaran yang ingin disampaikan.

 

Contoh Tesis Kebijakan Industri

  1. Pengaruh Perubahan Kebijakan Harga Energi Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Industri di Indonesia (Suatu Model Analisa Keseimbangan Umum)
  2. Perlindungan Kesehatan Reproduksi Perempuan Pekerja dalam Kebijakan Pengusaha Kasus Dua Perusahaan Garmen Industri Kecil Menengah di Jakarta, yang Dipimpin Perempuan
  3. Perubahan Lingkungan Bisnis Industri Tekstil dan Produk Tekstil Dunia Serta Dampaknya pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (Suatu Analisis Kebijakan)
  4. Reformasi Industri Telekomunikasi Indonesia Sebuah Analisa Keefektifan Kebijakan dan Dampak UU Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 pada Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Telekomunikasi