Judul Tesis : Dampak Dekapan Keluarga dan Pemberian Posisi Duduk terhadap Distress Anak saat dilakukan Pemasangan Infus
A. Latar Belakang
Tingkat kesejahteraan suatu negara dapat diketahui dengan melihat indikator derajat kesehatan masyarakat. Pengukuran derajat kesehatan diketahui berdasarkan angka mortalitas, morbiditas, dan status gizi masyarakat. Tingkat mortalitas diukur berdasarkan angka kematian bayi, balita, ibu, angka kematian kasar, dan umur harapan hidup. Angka kematian bayi dan angka kematian balita di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan survei pada tahun 2007 diperoleh hasil angka kematian bayi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan, 2012).
Tingkat mortalitas dipengaruhi oleh tingkat morbiditas pada anak. Akan tetapi tidak seperti statistik mortalitas, angka morbiditas yang mewakili populasi secara umum sulit ditemukan, data morbiditas yang ada biasanya menunjukkan angka penyakit tertentu. Berbagai penyakit baik akut maupun kronik berkontribusi terhadap meningkatkan angka morbiditas pada anak. Tingginya morbiditas akan semakin mendorong tingginya angka rawat inap anak di rumah sakit. Data rawat inap anak di rumah sakit pada usia 0-4 tahun adalah 1:1000 pada anak sehat dan 1:2000 pada anak dengan penyakit dasar yaitu anak yang telah memiliki penyakit tertentu sebelum anak dirawat di rumah sakit, misalnya penyakit bawaan atau penyakit kronik (Advisory Committee on Immunization Practices, 2002). Angka kesakitan di indonesia usia 0 – 21 tahun sebesar 15,76% dari angka tersebut 27,04 % adalah kelompok umur 0 – 4 tahun (UNICEF, 2012).
B. Rumusan Masalah
Upaya yang dilakukan dalam mempertahankan atau memenuhi kebutuhan cairan dan obat intra vena sering diberikan intervensi berupa tindakan pemasangan infus. Studi literatur menjelaskan bahwa pada saat pemasangan infus, anak diposisikan supinasi dan diberikan restraint oleh perawat atau dibantu keluarga agar saat insersi vena dapat dilakukan dengan mudah. Kenyataan yang ditemukan di lapangan pada saat anak akan dilakukan pemasangan infus, keluarga diminta menunggu di luar ruangan kemudian anak diberi posisi supinasi dan di pegang oleh staf kesehatan. Kondisi ini membuat anak menangis, menolak tindakan yang akan dilakukan sehingga berakibat pemasangan infus sulit dilakukan dan anak takut bila didekati oleh perawat.
Prosedur pemasangan infus di atas banyak digunakan di tatanan pelayanan kesehatan, tanpa memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan yang sudah
ditempuh anak meliputi, usia, kognitif respon terhadap hospitaliasi dan respon terhadap distress. Penelitian ini melihat dampak dekapan keluarga dan pemberian posisi duduk terhadap distress anak saat dilakukan pemasangan infus pada anak.
C. Tinjauan Pustaka
Konsep Tumbuh Kembang
Ciri yang khas pada anak adalah selalu tumbuh dan berkembang dimulai dari masa konsepsi dan berakhir pada masa remaja (Kemenkes RI, 2010). Istilah tumbuh kembang merupakan peristiwa yang sifatnya berbeda namun saling keterkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik (Soetjiningsih, 1998; James dan Ashwill, 2007), penambahan ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh parsial atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes RI, 2010).
Distress pada anak
Penyakit dan hospitalisasi merupakan krisis awal yang harus diatasi pada anak. Anak sangat rentan terhadap stres yang ditimbulkan oleh perubahan, rutinitas lingkungan. Mekanisme koping anak yang terbatas untuk menyelesaikan stres. Kejadian yang dapat menimbulkan stres hospitalisasi meliputi perpisahan, kehilangan kendali, cidera tubuh dan nyeri (James & Aswill, 2007; Hockenberry & Wilson, 2009). Reaksi anak terhadap stres dipengaruhi oleh usia perkembangan, pengalaman sakit mereka sebelumnya, perpisahan atau hospitalisasi, ketrampilan koping yang mereka miliki, keparahan diagnosis dan sistem pendukung yang ada (Hockenberry & Wilson, 2009).
Pemasangan infus pada anak
Salah satu peran yang sangat penting dari perawat adalah menghitung pemasukan dan pengeluaran cairan yang adekuat. Pemberian cairan intravena (Infus) yaitu memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (Potter & Perry, 2005). Indikasi tindakan ini diberikan pada pasien dengan dehidrasi, sebelum tranfusi darah, pra dan pasca bedah sesaui dengan program pengobatan, serta pasien dengan gangguan sistem pencernaan.
D. Metodelogi Penelitian
Jenis penelitian kuasi eksperiman dengan sampel 30 anak usia prasekolah dan usia sekolah.
Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata score distress pada anak yang diberi dekapan keluarga dan posisi duduk saat pemasangan infus sebesar 2,30 dan rata-rata score distress pada anak yang tidak diberi dekapan keluarga dan posisi duduk saat pemasangan infus sebesar 3,25.
Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh dekapan keluarga dan pemberian posisi duduk terhadap distress anak yang dilakukan pemasangan infus (p: 0,025).
E. Kesimpulan
- Umur responden antara 3 – 12 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak, pada saat dilakukan pemasangan infus, responden di dampingi keluarga terutama ibu dan sebagian besar tidak mempunyai pengalaman dirawat sebelumnya
- Rata-rata score distress anak pada usia 3 – 12 tahun yang dilakukan dekapan keluarga dan pemberian posisi duduk saat dulakukkan pemasangan infus lebih rendah dari anak yang tidak diberi dekapan keluarga dan posisi duduk saat dilakukan pemasangan infus p < 0,05 (p: 0,025). Pengukuran menggunakan penilaian distress Children Fear’s Score (CFS) dengan skala 0-4.
- Ada pengaruh pemberian dekapan keluarga dan posisi duduk terhadap distress anak yang dilakukan pemasangan infus. Anak yang dilakukan dekapan keluarga dan posisi duduk mempunyai pengaruh sebesar 15,8% setelah dikontrol variabel jeis kelamin, umur dan lama rawat.
Contoh Tesis Distress Anak
- Dampak Dekapan Keluarga dan Pemberian Posisi Duduk terhadap Distress Anak saat dilakukan Pemasangan Infus