Tesis Bahasa dan Sastra: Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen melalui Teknik Pengandaian Diri

Judul Tesis : Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri Sebagai Tokoh dalam Cerita dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X4 SMA N 2 Tegal

 

A. Latar Belakang

Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pada perkembangan pendidikan di Indonesia, untuk itu diperlukan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan. Upaya pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan hendaknya terus dilakukan karena media pendidikan mempunyai peranan penting dalam komunikasi. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah merupakan suatu program pengembangan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana dan Rivai 2001:2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar (Pranggawidagda 2002:145).

 

B. Rumusan Masalah

  1. Seberapa besarkah penggunaan media audio visual dengan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal ?
  2. Adakah pengaruh penggunaan media audio visual dengan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam menulis cerpen terhadap perubahan tingkah laku siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal dalam proses pembelajaran menulis cerpen?

 

C. Landasan Teori

Hakikat Menulis

Menurut Trianto dalam Kusworosari (2002:2) Tulisan kreatif merupakan tulisan yang bersifat apresiatif dan ekspresif. Apresiatif maksudnya melalui kegiatan menulis kreatif orang dapat mengenali menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam teks-teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri dan memanfaatkan berbagai hal tersebut ke dalam kehidupan nyata. Ekspresif dalam arti bahwa kita dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dalam diri kita, untuk dikomunikasikan kepada orang lain, melalui tulisan kreatif sebagai sesuatu yang bermakna. Salah satu teks bersifat kreatif adalah teks cerpen seperti penulisan cerpen.

Pengertian Cerita Pendek

Cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk mewujudkan cerita tersebut atau banyak sedikitnya tokoh yang terdapat di dalam cerita itu, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh bentuk karya sastra tersebut. Jadi sebuah cerita yang pendek belum tentu dapat digolongkan ke dalam jenis cerita pendek, jika ruang lingkup dan permasalahan yang diungkapkan tidak memenuhi persyaratan yang dituntut oleh cerita pendek (Suharianto 1982:39).

Pengertian Media

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar dengan segala alat lahir yang dapat menyajikan pesan, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. media merupakan alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran (Hamalik 1994:12).

 

D. Metode Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan model tindakan kelas.

Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal.

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes.

Observasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan pada siklus II.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik nontes.

Pengkajian atau analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif untuk pengamatan kinerja siswa dan penilaian hasil menulis cerpen.

 

E. Kesimpulan

  1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 2 Tegal mengalami peningkatan sebesar 11,63 atau 18,30 %. Hasil rata-rata tes menulis cerpen pratindakan sebesar 64 (pembulatan ke atas dari 63,56) dan pada siklus I rata-ratanya menjadi 70 (pembulatan ke bawah dari 70,31) atau meningkat sebesar 10,62 % dari rata-rata pratindakan, kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 75 (pembulatan ke bawah dari 75,19) atau meningkat sebesar 6,94 dari siklus I. Pemerolehan ini menunjukan bahwa pembelajaran menulis cerpen melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual pada siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal dapat meningkat dan berhasil.
  2. Perilaku siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual mengalami perubahan kearah positif. Perubahan tersebut ditunjukan dengan perilaku siswa yang kelihatan lebih serius dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan menulis cerpen.

 

Contoh Tesis Bahasa dan Sastra

  1. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri Sebagai Tokoh Dalam Cerita Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X4 Sma N 2 Tegal
  2. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
  3. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan Ilustrasi Tokoh Idola Siswa Kelas X.4 Sma Negeri 1 Wanadadi Banjarnegara
  4. Peningkatan Keterampilan Menyampaikan Informasi dengan Teknik Information GAP
  5. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita dari Televisi dengan Metode Drill Melalui Media Audio-Visual