Kajian Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

  • Post author:
  • Post category:Artikel

Judul Skripsi : Kajian Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ngawi

 

A. Latar Belakang Masalah Skripsi

Upaya pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah dilakukan dengan langkah-langkah yang nyata. Namun, di masa depan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masih menghadapi beberapa permasalahan. Permasalahan yang terkait dengan iklim usaha yang kurang kondusif menjadi penghambat bagi tumbuhnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Salah satunya adalah masih besarnya biaya transaksi usaha sebagai akibat dari ketidakpastian dan ketidakjelasan prosedur perizinan, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi, serta masih adanya praktik bisnis serta persaingan usaha yang tidak sehat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul ” Kajian Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Ngawi ”.

 

B. Perumusan Masalah

  1. Bagaimanakah perkembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ngawi?
  2. Bagaimanakah kendala yang dihadapi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ngawi dalam melaksanakan usahanya?
  3. Bagaimanakah komitmen Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah?

 

C. Tujuan

  1. Untuk mengetahui perkembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ngawi.
  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kabupaten Ngawi dalam mengembangkan usahanya.
  3. Untuk mengetahui komitmen Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

 

D. Kesimpulan

1. Koperasi dan UMKM di Kabupaten Ngawi mengalami pe rkembangan yang sangat pesat, hal tersebut dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah koperasi dan UMKM yang ada di Kabupaten Ngawi. Perkembangan koperasi dan UMKM juga dapat dilihat dari prestasi – prestasi yang diraih, tercatat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Kabupaten Ngawi memperoleh beberapa penghargaan di bidang perkoperasian dan UMKM yang cukup membanggakan.

2. Perkembangan koperasi dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah besarnya jumlah anggota, manajemen yang tangguh, besarnya modal serta besarnya volume usaha. Sedangkan faktor eksternalnya adalah iklim usaha yang kondusif dan tingkat kepercayaan masyarakat.

3. Perkembangan UMKM juga dipengaruhi oleh faktor internal dan ekaternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah modal, tenaga kerja, teknologi peralatan, inovasi, manajemen usaha serta pemasaran. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah peran pemerintah daerah, ketersediaan bahan baku, kondisi ekonomi dan stabilitas keamanan.

4. Perkembangan koperasi dan UMKM yang cukup pesat tentunya tidak lepas dari hambatan – hambatan yang di alami oleh pelaku perkoperasian dan UMKM dalam melaksanakan usahanya diantaranya adalah keterbatasan modal, kurangnya pemanfaatan tenaga penyuluh lapangan, terbatasnya akses pemasaran, pola pikir yang cenderung tradisional dan kurang berpikir kedepan sehingga bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah tidak digunakan secara maksimal untuk pengembangan usaha akan tetapi lebih digunakan untuk kepentingan konsumtif, ketergantungan industri kecil dan mikro terhadap jasa bank titil yang memberikan kredit dengan bunga tinggi.

5. Upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian mempunyai tujuan untuk mengatasi hambatan – hambatan yang dialami oleh koperasi dan UMKM. Pemberdayaan tersebut diaplikasikan kedalam bentuk program dan kegiatan. Adapun program dan kegiatan tersebut terlaksana dengan baik dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemajuan koperasi dan UMKM tersebut.